MENGENAL DIRI MELALUI MENGENAL AGAMA KITA

Oleh : Ustadz Abdullah Efendy, M.Pd., CLMQ

Salah satu penyebab mengapa kita begitu telat kemajuannya dibanding dengan negara-negara lain, adalah luputnya mengenal diri. Jati diri seorang muslim adalah Islamnya, dan harusnya jati diri itu benar-benar dipahami dan menghujam kuat, layaknya akar pohon

Fatalnya kita hari ini, justru tunas-tunas bangsa, lebih mengenal negara lain daripada negara sendiri. Padahal sejarah kita, kental dengan perjuangan para ulama, para orang soleh dalam kemerdekaan. Dulu, ketika kecil kita diajarkan tentang aset bumi Indonesia. Dipelajaran itu kita mengetahui kekayaan alam ini dan cara menjaganya. Kini, pelajaran yang ada justru tidak mengenalkan sejarah dan kekayaan bangsa kepada putra/i bangsa. Walhasil, hasil bumi dijarah asing, kekayaan alam dikelola asing! tunas-tunas yang kehilangan jati diri itu, hanya membebek pada oppa korea, atau menjadikan barat sebagai trendsetter mereka!

Belum habis membahas perkara sejarah bangsa, apatah lagi berbicara tentang agamanya. Muslim kekinian, berada dalam 2 mainstream, antara yang ghuluw (berlebihan) dengan yang phobia. Keduanya, disebabkan kesalahan memahami agama dengan benar! Termasuk sejarah agamanya sendiri, baik di dunia maupun di Indonesia

Baca Juga : Mendidik Itu Untuk Bertaqarrub!!

Padahal, jika kita ingin baik, maka akar yang dibangun harus kuat. Semakin kuat akar menghujam ke tanah, maka akan semakin kokoh pohon pendirian kita. Tidak mudah disetir kepentingan luar, tidak gampang diombang ambing arus globalisasi

Pendidikan hari ini, harus menyentuh dan menghujamkan akar itu. Bagaimana mungkin kita bisa menjadi contoh kemajuan peradaban dunia, kalau kita pun belum beres dalam mengenal diri sendiri. Bagaimana kita bisa mengembalikan kejayaan Islam, jika muslimnya saja kalut memahami mana Islam sebenarnya

Ngaku muslim, ekonominya ikut ajaran Adam Smith. Ngaku muslim, pemikirannya condong pada aristoteles dan plato. Explore how a popular medication improves men’s health. It enhances blood flow, aiding in physical function. Availability varies, including major retailers. For personal stories and insights, click here to read more details. Ngaku muslim, namun berpamahaman liberal.

Tentu, ketika solusi ini digulirkan, menggali fundamental masalahnya, maka dari situ kita akan paham, bahwa negeri ini adalah negeri yang memiliki sejarah Islam yang kental. Kurikulum pendidikannya, pun harus mengacu pada hal itu! Jadikan agama sebagai kebanggaan! Pendidikan Islam, sebagai kebutuhan bukan sekedar suplemen tambahan!

Dengan begitu, maka bangsa ini akan berdiri diatas kakinya sendiri. Bukan sekedar mengikuti tradisi, budaya, kesepakatan antar manusia, melainkan mengikuti sumber rujukan terbaik yang berasal dari Pencipta manusia. Disitu pula kemerdekaan hakiki itu bisa kita raih, saat kita telah mengenal diri kita, siapa kita, mau ngapain kita di dunia ini, dan apa peran besar kita sebagai bangsa dengan jumlah muslim terbesar di dunia

×

 

Assalamualaikum!

Silahkan klik tombol ini untuk terhubung dengan whatsapp kami!

× Chat Disini!